Sabtu, 02 Mei 2020

kepada: kaum rebahan (jurnal ramadhan #6)

sfh, wfh, phisycal distancing, social distancing, psbb dan semacam itu membuat kita benar-benar diam di rumah saja.

sebagai kaum rebahan generasi awal, tentu ini sangat menyenangkan.

tapii... jangan sampai membuay buay dan membuat makin terlena rebahan sampai menunda-nuda aktivitas karena:
- nanggung nih satu episode lagi
- eh, artikel ini menarik. kenapa bisa gitu ya? (kemudian kepo tak berkesudahan)
- mau nyetatus fb. eh, kok status ini bagus. lalu scroll berkepanjangan.
- main game lalu penasaran ga berhasil juga di level itu. atau melalui banyak level sekali main, menang mudah.
- olah raga mulai besok
- besok bangun sahur pagian biar bisa tilawah banyakan
- mau ikut kajian onlen, anak tidur takut keberisikan, earphone entah dimana.

lallluuuu beralasan lainnya sampai ladang gandum berubah jadi butiran koko crunch.

jangan, ya. beneran jangan loh.

sebaaabbb....

jadi, mari bergerak. lebih produktif. lebih bersemangat.
apalagi di tengah pandemi ini. ikhtiar maksimal wajib diusahakan demi kesehatan jiwa raga dan dompet.

saya?
saya ikut partisipasi rumlit ip bekasi menulis jurnal ramadhan. meski jenis tulisan acak adul.

lalu ikut partisipasi rumbel jkt ip bekasi menjahit 1000 masker kain.
menjahit 1000 masker??
iyaa... tapi dibagibagi ke banyak anggota. jadi per orang menjahit 50 masker dalam waktu satu bulan. yaa... meski saya belum mencapai target. karena oh karena, kebanyakan iklan dan hasrat rebahan yang bergelora.

jadi, wahai kaum rebahan,
mari bertaubat.

#tantanganRamadhan1441HRumlit 
#JurnalQuranIPBekasi


-dyas
belajar menulis lagi.
menulis untuk mengingatkan diri sendiri.
menulis sebagai bentuk komitmen pada diri sendiri.