Sabtu, 14 Maret 2020

membuka lembaran baru (ayam #4 - end)

setelah sekian lama tidak menulis, kali ini saya akan memberi kabar bahwaaa.... semua ayam yang dipelihara sudah mati.

awalnya ketika ditinggal menginap semalam.
pagi hari, ayam-ayam masih seperti biasa. bahagia, berkumpul, diberi makan mendekat. lalu esoknya, sore hari kami sampai di rumah dan hendak memberi makan ayam-ayam, mereka berlarian ketakutan.

setelah dicek kondisi sekitar, ternyata satu-satunya ayam jago dewasa (anak ayam pertama) sudah mati digigit entah apa. di bagian sayap ada luka basah. jadilah kami buang.

namun kondisi mencekam ayam-ayam ketakutan masih berlanjut. dan di hari berikutnya, ada ayam yang mati lagi. tak hanya satu, tapi beberapa. ada yang hanya terbujur kaku, ada juga yang terluka.



impian untuk beternak ayam nampaknya mesti dikubur dalam-dalam untuk saat ini.
ada trauma. ada ketakutan juga. sebab kami tidak, atau belum, menemukan binatang apapun di halaman belakang.
jadilah semua sisa ayam saya berikan ke tetangga. ada tiga ekor.
oleh tetangga disembelih dua, yang satu keburu mati kaku karena ketakutan tidak mau makan.


mungkin sebaiknya saya memelihara tanam-tanaman saja dulu. tapi pekarangan belakang harus dibersihkan dahulu.
semoga ada rezeki dan kesempatan.
aamiin...

demikian kisah per-ayam-an berakhir di sini.

-dyas