Kamis, 30 April 2020

inspirasi kebaikan itu dari mana saja (jurnal ramadhan #4)



'jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik.
dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, 
maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. 
dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.'
qs Al Baqarah 271


menampakkan sedekah dengan tujuan menginspirasi orang lain. dokumentasi sedekah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada donatur.
tak perlu dicap riya. hati orang tak ada yang tahu, hanya Allah.
bila terbesit sesuatu yang buruk di pikiran kita, barangkali ada yang salah dengan diri kita.

bersedekah dalam sunyi. tak ada sesiapapun yang mengetahui. bahkan menggunakan tangan-tangan ketiga agar lebih tepat sasaran.
tak perlu kita bersangka macam-macam. apalagi berfikir bahwa dia tak pernah bersedekah.
siapalah kita yang ikut campur dalam urusan harta yang bahkan kita sendiri tak ikut mencari.

bersedekah bersama-sama, berjumlah banyak.
paket sembako lengkap. uang tunai. 

bersedekah sedikit-sedikit, agar bisa terbagi rata.
paket telur ceplok mentah, paket mi instan.

bersedekah apa saja, semampunya. tanpa membandingkan si ini bisa kasih apa. si itu baru saja membagi apa.

yang penting bersedekah. tanpa perlu merendahkan pihak-pihak yang diberi sedekah.
tanpa perlu mengagungkan si pemberi sedekah.

semua berporsi.
semua baik, insyaAllah.
jika mampu, bisa kita tiru.
jika belum mampu, berdoa saja untuk kebaikan-kebaikan mereka.


bila kita selalu bisa berfikir sesuatu yang buruk tentang itu semua, bisa jadi salahnya ada di hati kita sendiri.


#tantanganRamadhan1441HRumlit 
#JurnalQuranIPBekasi


-dyas
belajar menulis lagi.
menulis untuk mengingatkan diri sendiri.
menulis sebagai bentuk komitmen pada diri sendiri.

Rabu, 29 April 2020

tentang berserah (jurnal Ramadhan #3)

kita sendiri yang paling tahu, sampai batas mana mampu menerima arus informasi yang akhir-akhir ini begitu membanjir. tentang pesakitan-pesakitan yang akhirnya timbul. tentang ancaman-ancaman yang akhirnya muncul.

bermacam selingan turut hadir namun tetap tidak mampu meredam segala ketakutan-ketakutan dan spekulasi yang tidak jauh menyeramkan.

ya, hanya diri sendiri yang memahami sejauh mana semua itu akhirnya mempengaruhi kehidupan nyata yang saat ini sangat butuh perhatian ekstra.
ya, hanya diri sendiri yang mengerti dampak nyata pada pikiran-pikiran menakutkan yang akhirnya ditimbulkan.

bukan, bukan bermaksud abai lalu bertindak semaunya.
bukan pula bermaksud tidak mau tahu dan kemudian lalai.

tetap ada ikhtiar terbaik dilakukan.
hanya saja kewarasan pikiran juga wajib diperjuangkan.

menepi, bukan untuk sembunyi. apalagi membohongi diri sendiri.

menepi, untuk menenangkan diri.
untuk mempersiapkan diri.

sebab hanya diri yang paling mengerti,
seberapa mampu dan batas sendiri.


#tantanganRamadhan1441HRumlit 
#JurnalQuranIPBekasi


-dyas
belajar menulis lagi.
menulis untuk mengingatkan diri sendiri.
menulis sebagai bentuk komitmen pada diri sendiri.

sedikit tentang infak (jurnal ramadhan #2)

~donasi dapat dikirim melalui rekening di bawah ini.
~donasi berupa barang dapat dikirim ke alamat berikut ini.
~barangkali ada yang mau ikut patungan.

dan beberapa ajakan donasi sejenis sedang banyak di masa sekarang ini. semua berlomba menyeru, mengajak ke kebaikan. nominal berapapun diterima. sembako sedikitpun silakan saja. 

bahkan berbagai inspirasi juga bersliweran. mulai dari paket nasi telur ceplok, mi instan hingga makanan siap santap tersedia di pagar-pagar rumah orang untuk diambil sesiapa saja yang membutuhkan.

jika ternyata kita belum bisa berkontribusi di sedekah-sedekah itu. belum bisa menaruh sesuatu untuk diambil orang yang membutuhkan di pagar rumah kita. belum bisa turut serta membagi langsung ke lapangan.

tak apa, jangan berkecil hati.
mungkin ada satu dua di lingkaran terdekat kita yang lebih membutuhkan. jangan sungkan bertanya kabar pada kerabat. lebih sering menghubungi orang tua dan mengirimkan doa.



'mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. 
katakanlah "harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukan bagi 
kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan." 
dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, 
maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.' 
qs Al Baqarah 215






#tantanganRamadhan1441HRumlit 
#JurnalQuranIPBekasi


-dyas
belajar menulis lagi.
menulis untuk mengingatkan diri sendiri.
menulis sebagai bentuk komitmen pada diri sendiri.

tentang pengharapan (jurnal ramadhan #1)








'dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. 
dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, 
kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. sungguh, 
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.' 
qs al baqarah 110


masih pagi buta ketika salah satu grup wa yang saya ikuti sudah ramai membahas tentang iming-iming hadiah setelah melakukan suatu ibadah.
ramadhan memang menjadi momen terbaik membiasakan ibadah kepada anak-anak. namun proses yang dilakukan pasti berbeda-beda. ada orang tua yang memotivasi anaknya dengan memberi imbalan agar sholat tepat waktu, shaum sehari penuh, sholat tarawih bahkan sekadar bangun sahur dengan semangat.

lalu sampailah pada pembahasan di kita. di usia tentunya sudah masuk aqil baligh ini, seperti apa memaknai ibadah. bagaimana meluruskan niat. bahwa tujuan ibadah itu adalah untuk mensyukuri apa-apa yang sudah Allah beri. bukan dengan niat (tujuan) meminta sesuatu agar dikabulkan Allah.

ada satu pertanyaan menarik di salah satu ceramah Ust Budi
T: bagaimana jika kita beramal tapi juga mengharap hal lain seperti kesehatan untuk orang tua?
J: ini masuk ke bab niat, sebetulnya panjang bahasannya. tapi saya coba simpulkan, ini seperti menggabungkan niat. jujur saja, mana yang lebih dominan, niat dunia atau akhiratnya.
yang paling selamat, niatkan karena Allah saja, buang semua itu soal rizki, kesehatan dan lain-lain. selanjutnya bisa bertawassul seperti kisah tentang tiga orang yang terjebak di gua.


demikian.
tulisan pertama ini ternyata berat sekali rasanya.
serius sekali isinya. ya Allah... saya banyak berfikir memang tadi pagi.

sebab pada akhirnya, semua kebaikan yang kita lakukan bukan karena kita baik, bukan karena amal ibadah kita, bukan karena kita sholeh/sholehah. tapi semata-mata karena Rahmat Allah.


#tantanganRamadhan1441HRumlit 
#JurnalQuranIPBekasi


-dyas
belajar menulis lagi.
menulis untuk mengingatkan diri sendiri.
menulis sebagai bentuk komitmen pada diri sendiri.
tapi baru tulisan pertama saja sudah seberat ini.

menulis: bentuk komitmen pada diri sendiri (jurnal ramadhan #0)




tiba-tiba mendapat info rumbel literasi ip bekasi mengadakan tantangan menulis jurnal ramadhan. ih wow.

sempat mikir panjang. ikut gak ya?
lalu cek tanggal. ternyata sudah hari ke enam Ramadhan. sudah telat banyak.

pengen ikut, tapi khawatir ga bisa nulis banyak.
pengen ikut, tapi takut cuman jadi tim hore-hore aja.
pengen ikut, tapi ngeri bentuk tulisan tidak konsisten. kadang oke, seringnya acak adul.
pengen ikut, tapi... tapi... tapi...

ah, hidup saya kebanyakan rebahan tapi.

jadi ya... lebih baik memulai saja. ikut saja.
mungkin saya sedikit menulis.
mungkin tulisan saya nantinya acak adul.
mungkin banyak yang akhirnya tidak tersampaikan dengan baik.

eh, kok belum apa-apa sudah pesimis saya.
hhhmmm, mari mengintip beberapa tulisan yang sudah terpublish oleh anggota IP yang lain.

ya Allah... bagus-bagus dan mgema-ngena banget.
kemudian saya makin jiper termotivasi.


baiklah, mari Bismillah...
#tantanganRamadhan1441HRumlit #JurnalQuranIPBekasi

semoga kehangatan dalam semangat ini bertahan. macam hubunganku dengan kamuu... uwuwuwuw

-dyas
belajar menulis lagi.
menulis untuk mengingatkan diri sendiri.
menulis sebagai bentuk komitmen pada diri sendiri.